Translate

Senin, 10 November 2014

Materi Manajemen Operasi tentang Layout

Layout

Strategi layout dan penentuan waktu standar tenaga kerja
  1. Pengertian layout
  2. Manfaat pengaturan layout
  3. Jenis-jenis layout
  4. Contoh-contoh layout
  5. Pertimbangan penyusunan layout
  6. Kriteria, contoh dan strategi layout
  7. Pertimbangan layout jasa
  8. Contoh pengubahan layout
  9. Pengukuran kerja
  10. Metode penentuan waktu standar tenaga kerja
  11. Pengertian istilah pengukuran waktu standar

Pengertian layout: Tata letak fasilitas (produksi)
Manfaat pengaturan layout:
  1. Meningkatkan pemanfaatan ruang, perlengkapan, dan manusia/Tenaga kerja
  2. Meningkatkan arus informasi, material, tenaga kerja
  3. Memperbaiki moral kerja dan kondisi kerja
  4. Meningkatkan interaksi dengan pelanggan
  5. Meningkatkan fleksibilitas

Tujuan strategi layout: mengembangkan layout yang ekonomis tetapi tetap memenuhi kebutuhan bersaing

Jenis-jenis layout:
  1. Layout posisi tetap (Fixed position layout), pekerja maupun peralatan mendatangi pekerjaan pada posisi tertentu. Contoh: pembuata pesawat, pembuatan gedung bertingkat
  2. Layout proses (Process-oriented layout), mengelompokan mesin dan perangkat pada posisi tertentu, untuk pekerjaan yang bervariasi
  3. Layout kantor (Office layout), pengelompokan tenaga kerja, peralatan, dan ruang yang menjamin kenyamanan dan keselamatan serta memperlancar arus informasi
  4. Layout ritel (Retail layout), pengalokasian ruang yang memperlancar arus dan respon pada perilaku konsumen
  5. Layout gudang (Ware house layout), disain gudang yang memungkinkan kelancaran dan efisiensi material handling
  6. Layout produk (Product-oriented layout), pemanfaatan maksimal atas orang dan ruang pada proses produksi berulang

Pertimbangan penyusunan layout
  1. Penangan peralatan pemindahan barang
  2. Estetika dan lingkungan
  3. Arus informasi
  4. Ketersediaan ruang dan kapasitas
  5. Biaya pemindahan barang dari berbagai area kerja

Kriteria dan contoh layout
  1. Service/retail: Drug store, grocery store, dapartement store.
          Kriteria: ekspose pelanggan pada items yang bermargin tinggi
  1. Storage: distributor, gudang
          Kriteria: minimumkan persediaan dan biaya pemindahan barang
  1. Product oriented: Asembling TV
          Kriteria: minimum jalur tidak seimbang, penundaan (delay), dan waktu luang (idletime)

Pertimbangan layout jasa
  1. Kondisi lingkungan: suara, sinar, aroma, temperatur, dsb.
  2. Fungsi area memungkinkan kterlibatan pelanggan, lorong-lorong, rak, dan pengelompokan barang
  3. Simbol, tanda artifacts yang menunjukan karakteristik sebuah jasa tertentu. Karpet, simbol perusahaan, arah, dsb.

Pengukuran kerja

Standar kerja diperlukan untuk mengukur efektifitas Manajemen operasi. Berdasarkan standar kerja dapat menetukan:
  1. Biaya tenaga kerja
  2. Keperluan staffing
  3. Eksistensi biaya
  4. Jumlah produksi yang diharapkan
  5. Dasar pengupahan dan insentif
  6. Efisiensi tenaga kerja dan supervisi

Metode penentuan waktu standar:
  1. Historical experience
  2. Time studies
  3. Predetermined time standar
  4. Work sampling

Time studies (studi waktu)
  1. Normal adalah waktu yang diperlukan oleh karyawan untuk menyelesaikan suatu unit pekerjaan tanpa memperhitungkan waktu cadangan
  2. Waktu standar adalah waktu yang diperlukan oleh karyawan normal untuk menyelesaikan suatu unit pekerjaan dengan memperhitungkan waktu cadangan.
  3. Jenis-jenis waktu cadangan:
- Personal time allowance (cadangan pribadi) seperti: cuci tangan, ke kamar kecil, dll.
- Delay allowance (cadangan bila ada penundaan), contoh: hambatan mesin produksi
- Fatique allowance (cadangan kelelahan), contoh: karena banyak duduk, berdiri, lampau kurang terang dll.

Rumus penentuan waktu standar:
Waktu rata-rata (WR) = waktu hasil penelitian
             Jumlah penelitian
Waktu norma (WN) = waktu rata-rata x rating factor
Waktu standar (WS) =   waktu normal    
1-waktu cadangan

Ratting factor : Tingkat kecakapan tenaga kerja yang diteliti, semakin cakap mereka, prosentase semakin tinggi

Contoh soal:

1. Studi waktu dari sebuah pelaksanaan pekerjaan menghasilkan waktu rata-rata sebesar 4 menit. Analisis perusahaan memberika pringkat 85% pada pekerjaan yang diamati. Perusahhan tersebut menggunakan allowance faktor sebesar 13%. Tentukan waktu standarnya!
Jawaban:
Diketahui:WR = 4 menit, RF = 85%, WC = 13%,
WN = 4 menit x 85% = 204
      240
WS =   204    = 234,8 = 235
         1 - 13%

  1. Suatu perusahaan telah melakukan observasi pada 3 jenis pekerjaan, yaitu mengetik surat (A), mengetik alamat (B), memasukan dan mensotir surat (C). Waktu yang diperlukan untuk masing-masing pekerjaan adalah sebagai berikut:
Pekerjaan
1
2
3
4
Rating factor
Menyiapkan bahan
23
25
30
22
100%
Mengolah bahan
76
80
70
74
120%
Mengepak
19
23
22
16
90%
Perusahaan telah memperkirakan besarnya waktu cadangan adalah 5% untuk cadangan pribadi, 4% untuk cadangan penundaan, dan 6% untuk cadangan kelelahan. Tentukan besarnya waktu standar untuk menyelesaikan ketiga jenis pekerjaan tersebut:
Jawaban:
Waktu rata-rata A = 23+25+30+22 = 25 menit
4
Waktu normal A = 25 menit x 100% = 25 menit

Waktu rata-rata B = 76+80+70+74 = 75 menit
4
Waktu normal B = 75 menit x 120% = 90 menit

Waktu rata-rata C = 19+23+22+16 = 20 menit
4
Waktu normal C = 20 menit x 90% = 18 menit

Waktu normal total = 25+90+18 = 133 menit

Waktu standar =  133  = 133 = 156,47 menit
                          (1-15)   0,85
Catatan: Jika waktu cadangan tidak diketahui maka
WS =   WN     = 1-WC = WN   133   = 1-0,85 = 0,15 atau 15%
          (1-WC)                    WS     156,47

Rabu, 05 November 2014

Materi Manajemen Operasi tentang Perencanaan Kapasitas dan Analisis Break Even

PERENCANAAN KAPASITAS  

Kapasitas : Output maksimal dalam suatu sistem dalam satu periode tertentu (desain yang diharapkan)
Kapasitas efektif : Kapasitas yang dapat dicapai sesuai dengan kombinasi produk, metode penjadwalan, pemeliharaan dan standar kualitas yang telah ditentukan

Utilitas : Prosentasi dari kapasitas desain yang dapat dicapai
Formulanya: Efisiensi =  Output nyata  
                                      Kapasitas efektif

Efisiensi : Prosentasi dari kapasitas efektif yang dapat dicapai
Formulanya: Kapasitas yang diharapkan
                                 Kapasitas

Kapasitas terukur (Rated capacity) : Adalah kapasitas maksimum yang dipergunakan dari suatu fasilitas tertentu.
Formulannya: Rated capacity = (Kapasitas) (Utilitas) (Efisiensi)

Contoh Soal :

Sebuah perusahaan roti memiliki efisiensi 90% dan utilitas 85%. Setiap produksi menggunakan 4 lini proses yang berjalan selama 6 hari per minggu. Setiap hari 3 shift dan tiap shift bekerja selama 8 jam. Setiap lini mampu memproses 200 roti per jam. Berapa Rated capacity nya per minggu?

Jawaban :

Rated capacity = (Kapasitas) (Utilitas) (Efisiensi)
  = (4 lini x 6 hari/minggu x 3 shift x 8 jam/minggu x 200 unit/jam) (85%) 
      (90%)
  = (115.200) (0,85) (0,9)
  = 88.128 unit/minggu
Seandainya yang diketahui Rated capacity sebaliknya Utilitas tidak diketahui dan ditanya berapa utilitasnya maka :
(Kapasitas) (Efisiensi) = (4 lini x 6 hari/minggu x 3 shift x 8 jam/minggu x 200 unit/jam) 
                                        (90%)
 = (115.200) (0,9)
 = 103.680
Utilitas = Rated capacity
                   Kapasitas
   =  88.128  = 0,85 atau 85%
      103.680



ANALISIS BREAK EVEN 

Tujuan menentukan titik impas (Break even) dalam Rupiah atau Unit dimana total biaya (TC) sama dengan total pendapatan (TR).
1. Digunakan oleh para manajer untuk pengambilan keputusan dan perencanaan 
2. Implementasi pengelompokan biaya untuk keperluan perencanaan

Asumsi:
1. Pendapatan dan biaya berhubungan secara linear dengan volume
2. Semua informasi diketahui secara pasti
3. Mengabaikan nilai waktu uang
4. Analisis dilakukan pada perusahaan yang memproduksi dan menjual satu macam produk atau dengan menggunakan bauran produk yang tetap
5. Biaya tetap (Fixed cost) yaitu biaya yang harus tetap dikeluarkan meskipun tidak ada unit yang diproduksi, misalnya penyusutan, hutang, pajak
6. Biaya variabel (Variable cost) Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah unit yang diproduksi, misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

Formulanya:
BEP : TR=TC
TR = P x Q
TC = FC x VC
BEP unit =   a  
                   P-b
BEP rupiah =   a   atau P x BEP unit
                     1-b/P
Q = a + TL
          P-b
Dalam akuntansi manajemen, (Harga Jual– Biaya variabel) disebut margin kontribusi (MK/CM), yaitu kelebihan harga jual dari biaya variabel yang digunakan untuk menutup biaya tetap. Maka :



 
























Contoh soal :

 Data perusahaan komputer pada 2 periode produksi sbb:
Periode
Total Biaya (Rp)
Jumlah (Unit)
I
50.000.000
5.000
II
70.000.000
9.000
Harga per unit yaitu Rp10.000

Saudara diminta:
1. Hitung a = ? b = ?
2. BEP unit = ? BEP rupiah = ?
3. Jika target laba Rp5.000.000, berapa Q yang dijual?
4. Gambar grafiknya!

Jawaban :

1. b = TC2 - TC1
            Q2 - Q1
70.000.000 - 50.000.000
            9.000 - 5.000
= 5.000
TC1 = a + bQ1
50.000.000 = a + (Rp5.000 x 5.000 unit)
50.000.000 = a + 25.000.000
a = 50.000.000 - 25.000.000 = 25.000.000

2. BEP unit    =       a  
 P - b
  =   25.000.000  = 5.000 unit
    10.000 - 5.000
   BEP rupiah = P x BEP unit
                      = 10.000 x 5.000 = 50.000.000
3. Q = a + TL
      P - b
 = 25.000.000 + 5.000.000 = 6.000 unit
                 10.000 - 5.000
4. Maka gambarnya seperti ini